Falasi "Tong Kosong"
Musuh terbesar demokrasi di Indonesia adalah falasi "Tong Kosong Nyaring Bunyinya." Kenapa? Karena antara "kekosongan tong" dan "nyaringnya bunyi" *tidak* berhubungan. Sebab walau benar bahwa sebuah "tong kosong" bila berbunyi akan berbunyi cukup nyaring, sebaliknya bila berbunyi nyaring *belum tentu* ia adalah tong kosong. Ketika diidentikkan bahwa "berbunyi nyaring" adalah sama dengan menjadi "tong kosong," maka engganlah banyak orang Indonesia, untuk bahkan sama sekali bersuara. --Jakarta, 15 Maret 2011, di tengah kemacetan. Pertama direkam sebagai sebuah voice-note di HP.