Posts

Showing posts from 2010

terjebak politik ikan basi...

Politik ikan tutup koran... Gak heran basi :( Yang bener tuh [ktgwsi] betulin dulu yang bisa dibetulin, kalau banyak yang rusak mah sudah pasti. Jangan mau disibukkan jaga pencitraan. Kata orang: "Those who mind don't matter, those who matter don't mind." Pemerintah terjebak strategi politik pencitraannya sendiri... --- "No president should fear public scrutiny... for from that scrutiny comes understanding." -JFK

Anak Orba ngayal "Beyond the Imagined State"

#pengakuan Dulu waktu gw SD, bokap tanya gw, "Kamu kalau bisa memilih, mau pilih apa?" Gw jawab, "Golkar! Karena mereka berpengalaman." (Bokap tertawa waktu itu, gak tau tapi apa tawa senang, prihatin, atau tawa apa...) ...waktu itu gw yakin banget sama jawaban gw. Gw juga tambahkan, PDI kerjaannya berantem internal mulu. Dan PPP fundamentalis. (Itu waktu gw masih SD, lho :p) (SD kelas 6 kalau nggak salah; atau udah SMP ya? agak-agak lupa...) Kalau sekarang mah... gw lagi demen mikir Beyond the Imagined State. (masih ngayal naif juga sih, hehe :p) --- #PenjelasanSingkat "Beyond the Imagined State" itu maksudnya mengacu pada teorinya Benedict Anderson, bahwa Negara itu hanyalah hasil imajinasi sosial kolektif belaka; kurang lebih "...a product of the social imagination." Agak mengacu anarkisme? Dalam artian anti pemerintahan formal? Oh, belum tentu. ;) Lebih jelasnya silahkan tanya Mbah Gugel sama para ahli ilmu sosial serta kenegaraan. Jangan t

Woro-woro Monarki

Monarki absolut itu, kalau kepala negaranya bisa menyetir arah negaranya secara absolut, efektif, dan meyakinkan. Republik Indonesia bukan monarki. Boro-boro. Lihat aja pemimpinnya xD Nah pertanyaannya, satu bentuk monarki seperti apakah yang cocok bagi satu bangsa Indonesia? Bila ada? Dan apa perlu? Kalau kita mau melangkah bersama, kita perlu mencari melampaui republikanisme, sosialisme, ataupun monarki, anarki sekalipun. ...Melihat jauh, hingga yang terlihat adalah yang di dalam. #ktgwsi Terpicu ramainya topik Monarki hari ini di ranah Twitter hari ini, gara-gara satu komentar SBY... Jakarta, 30 Nopember 2010 --- Indonesia is a Salad Bowl, not a Melting Pot (gado-gado gitu lho...) -- Berbagai sumber

Trisakti, oleh Bung Karno

17. Bung Karno tlh mewariskan landasan Trisakti:kedaulatan politik, berdikari dlm ekonomi & berkepribadian dlm budaya #kebangkitan — Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) August 31, 2010 Tweet di atas adalah oleh Budiman Sudjatmiko, mantan Tapol era Soeharto, salah satu pendiri Partai Rakyat Demokratik, serta sekarang Anggota DPR dari PDIP mewakili daerah pemilihan... umm... Lamongan ya? (sori lupa :0) Aku dulu pernah dengar sih istilah Trisakti, terkadang juga suka disebut Trisila, tapi aku lupa melulu apa tiga pasalnya... Dan inilah dia. Semoga aku tidak lupa... lagi :o) --- update: 2 Desember 2010: Sekilas menurutku, Trisakti lebih matang daripada Pancasila... tapi dua-duanya perlu diolah lebih matang sih, bagaimanapun...

Kirik Bendera Digital... Ceritanya

Image
Tiba-tiba gw mengangkat tangan aja lho pas komandan bilang, "Hormat, 'grak!" Kepalang tanggung, gw diemin aja sampai "Indonesia Raya" kelar. Padahal gw baru nonton sekarang barusan, pk 18:02, bukan tadi pagi pk 10:00 di indonesiaoptimis.org ... Taulah... Semoga Tuhan membimbing kita semua untuk bisa "Mengisi Kemerdekaan" dengan benar... update 2 Desember 2010 : Koq, apa website indonesiaoptimis.org nggak jadi launching? Udah berapa bulan ini? Wah, kurang optimiskah Indonesia?

WAHAI PEMUDA MANA TELURMU? oleh Sutardji Calzoum Bachri

Sajak SCB:WAHAI PEMUDA MANA TELURMU?1. Apa gunanya merdeka/Kalau tak bertelur/Apa guna bebas/Kalau tak menetas?/ bersambung — Sutardji C Bachri (@StardjiCalzBach) August 7, 2010 WAHAI PEMUDA MANA TELURMU? oleh Sutardji Calzoum Bachri Apa gunanya merdeka Kalau tak bertelur Apa guna bebas Kalau tak menetas? Wahai bangsaku Wahai pemuda Mana telurmu? Kepompong menetaskan kupukupu Kuntum mengantar bunga Putik memanggil buah Buah menyimpan biji Biji menyimpan mimpi menyimpan pohon dan bungabunga Uap terbang menetas awan mimpi jadi sungai pun jadi menetas jadi hakekat lautan Setelah kupikir pikir manusia itu ternyata burung berpikir Setelah kurenung renung manusia ternyata burung merenung Setelah bertafakur Tahulah aku Manusia harus bertelur Burung membuahkan telur Telur menjadikan burung Ayah menciptakan anak Anak melahirkan ayah Wahai para pemuda Menetaslah kalian Lahirkan lagi Bapak bagi bangsa ini! Ayo Garuda Mana telurmu? Menetaslah

Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa Soemantri

(dari milis ke milis... katanya sih ditulis oleh seorang Muhammad Kholid, Mahasiswa FEUI semester 8 waktu itu. Bukan oleh saya :p) Surat Terbuka Untuk Rektor UI: Prof. Gumilar Rusliwa Soemantri Bapak Rektor UI Yang Terhormat, Sebenarnya, berat hati ini untuk menulis surat ini, karena saya tahu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk menyelesaikan skripsi dan beberapa mata kuliah lain..Tapi, entah mengapa,,hati ini berontak dan memaksa jari ini untuk menuliskan sesuatu..sesuatu yang selalu meresahkan dan mengganggu pikiran dan hati saya..karena itu, izinkanlah saya menuliskan surat terbuka ini untukmu..izinkanlah saya mencurahkan isi seluruh hati ini padamu..bukankah engkau selalu memanggil kami mahasiswa UI sebagai ‘anak-anakmu’ dan engkau selalu menyebut dirimu sebagai ‘ayah’ bagi kami? Karena itu, anggaplah surat ini adalah surat dari ‘anakmu’ sendiri..yang sedikit ingin ‘mengadu’ atas semua kebijakanmu..bukan seorang ‘musuh’ yang menc

Rusuhnya para Jakmania adalah tanggung-jawab Jakarta seutuhnya....

...bukan hanya polisi, bukan hanya pemda, bukan hanya manajemen Persija, bukan hanya para orang tua anak, dan bukan para anak-anak rusuh itu sendiri. Kita semua. Sebagai komunitas. Sebagai yang merasa memiliki Jakarta. Karena sungguh, kitalah yang membangun Jakarta bersama-sama. Dan kitalah yang menikmati hasilnya. Apakah Anda merasa memiliki Jakarta, hai Kawan?

Taksi berebut penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta, 18 Maret 2010, pk.6 pagi Tadi pagi pukul enam baru mengantar Abang ke Bandara Soekarno Hatta; terminal 2, Garuda. Kendaraan cukup padat, dengan taksi kosong berebut penumpang. Sampai 4 jalur. Sempat terdengar ban berdecit dan klakson panjang. Hampir tabrakan. Taksi kosong berburu sewa, berbentur kepentingan dengan pengantar penumpang. Semua di terminal khusus Garuda. Tentu tak berhak saya keberatan taksi berebut penumpang, namun suasana menjadi liar ketika sejumlah banyak taksi dibebaskan berebut penumpang sedikit, di antara mobil pengantar yang banyak juga. Hingga terjadi hampir tabrakan. (Bukan mobil kami yang hampir tabrakan, namun tetaplah...) Ada mobil petugas yang berkeliaran dengan sirene dan pengeras suara. Namun tidak terlalu membantu. Walau mungkin saya belum paham situasi, namun saya pikir seharusnya ada sistem pengaturan antrian dan pengambilan penumpang di antara taksi-taksi bandara, yang ditetapkan oleh pengelola Bandara. Selain satu kejadian di atas, cukup menye