Posts

Showing posts from 2012

Kelakarku sering menyinggung perasaan.

Image
Kelakarku sering menyinggung perasaan. Terus terang aku nggak terlalu heran sih. Pola pikirku memang bisa dibilang tidak terlalu "konformis" dengan "jalur-jalur" yang telah "ditetapkan" oleh "Masyarakat" Indonesia secara luas... Pun kantong-kantongnya, yang mulai terbentuk atas sekat-sekat "komunitas"... (kalau nggak mau dibilang "suku, agama, dan ras.") Bukan, aku nggak merasa sebagai seorang yang tau segalanya melebihi apa yang diketahui masyarakat. Sebaliknya, aku sangat merasa nggak tau apa-apa. Dan sudah berulangkali terbukti, aku nggak tau apa-apa. Makanya aku enggan bersuara. Secara terbuka. Tapi suara-suara dalam hati ini, adalah suara-suara nyata. Dan nggak bisa aku pendam begitu saja. Maka pun aku bersuara di sini. Tapi disinipun aku masih menyinggung perasaan. Ah sudahlah. Ketawa saja :)) [/terus belajar] [/terus instropeksi diri] Kartun karya The Konyol di Facebook. Sumber:  http://goo.gl/3IDyZ

Aku nggak kecewa(-kecewa amat) sama SBY...

Image
...Tapi terus terang aku nggak terlalu kecewa sama Beliau, paling nggak ya nggak sampai kecewa mati; dengan dia di- heckle habis-habisan bahkan sama 'mantan' pendukungnya, keren juga dia belum mati stress :)) #eh Terbukti Indonesia masih belum bubar juga. Walau sikap intoleran ekstremis makin merebak. Walau nyinyir perbedaan ekonomi makin gencar. Walau sikap anti persatuan atas nama anti konformitas makin nge- hits . Walau Pancasila semakin dianggap sampah. Walau semua semakin dalam menggali lobang persembunyian zona nyaman, peduli setan orang lain wong diri sendiri saja belum aman nyaman. Nggak lah. Aku nggak berhak menghakimi. Aku pun nggak tau apa-apa. Aku nggak minta panggung, apalagi minta didengar. Karyaku nggak ada yang nyata satupun bagi Bangsa dan Negara. Aku cuma ngebacot doang. Aku basi. Aku sadar aku basi. Silahkan benci aku. Silahkan benci Bangsa dan Negara juga, kalau mau. …Oh apa, aku salah kira? Bagus! :D Jakarta, 7 Oktober 2012

Periuk Nasi-isme.

Periuk Nasi-isme. Sebuah satuan moral yang absolutist sekaligus absurd. Ganggu periuk nasi orang lain, maka darahmu halal. Tak ada yang lebih suci dan tak boleh tersentuh selain periuk nasi. Bahkan rasa keadilanpun "bersumber" dari periuk nasi. Bahkan nyawa manusiapun "bersumber" dari periuk nasi. Ya, periuk nasi lebih suci dari nyawa manusia. Dan tentulah dengan demikian, periuk nasi lebih suci dari rasa keadilan. Lebih suci dari rasa persaudaraan. Lebih suci dari keilahian. Kau ganggu periuk nasiku, darahmu halal. Kuganggu periuk nasimu, darahku halal. Homo homini lupus. [Howl]

Empat Persoalan Besar di Papua - VivaNews

Image
Empat Persoalan Besar di Papua  —  " Pertama ,  gagalnya penerapan otonomi khusus, terutama di bidang kesejahteraan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Kedua ,  adanya diskriminasi dan marjinalisasi terhadap masyarakat asli Papua.  Ketiga ,  adanya perasaan traumatis dari sebagian masyarakat Papua sebagai akibat tindakan represif aparat di masa lalu yang tak pernah diselesaikan secara tuntas.  Keempat ,  masih terdapatnya perbedaan persepsi tentang integrasi Papua ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat tahun 1969," — VivaNews mengutip Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Tubagus Hasanuddin (F-PDI) Pendapat saya pribadi, biar bagaimanapun Mako Tabuni kini telah terbunuh, bukan oleh regu tembak hasil keputusan pengadilan hukum yang berdaulat, namun mati di jalanan. Ini telah menambah satu lagi polemik dalam rentetan panjang ketidakjelasan hukum di Papua Barat. Satu lagi, mengutip  George Darroch  dari Twitter:  "[On Papua] every

Marlboro Red Rush "Kembali ke UUD '45"

Image
Foto salah satu  billboard   yang mempromosikan produk rokok putih Marlboro, dalam kampanye Marlboro Red Rush , yang telah ditambahkan dengan tulisan, "Kembali ke UUD '45" menggunakan cat semprot/ pylox . Foto diambil di depan Taman Ismail Marzuki, Jakarta,  sekitar pertengahan April 2012.  

lantang suara

"Bisumu menandakan setujumu." -Plato Kalau kau tidak setuju fundamentalisme sempit penuh kekerasan menjadi norma agama-agama di Indonesia, suarakan. Kalau kau tidak setuju Indonesia eksklusif milik pemeluk salah satu agama saja, suarakan. Kalau kau tidak setuju Indonesia hanya milik mereka yang bermodal besar, suarakan. Kalau kau setuju bahwa Indonesia layak kita perjuangkan bersama, bahwa Indonesia adalah rumah kita bersama, suarakan. Jangan bungkam suara-suara yang berbeda; lantangkan suaramu lebih jelas. Syukur-syukur suara-suara berbeda bisa saling memperkaya…

"membentengi generasi dari sepilis"

Image
Kemarin pagi (Senin, 26 Maret 2012), aku ketemu spanduk ini di jalan... Negara kita gamang; Republik Indonesia seolah belum bisa menentukan pikirannya, apakah ia negara Theistik atau negara sekuler... jangankan hingga tingkat Undang-Undang Dasar/Konstitusi, Dasar Negara yaitu Pancasila pun...

kemkominfo-deppen; kiri-kanan...

Rasanya tadinya Kemkominfo ingin difungsikan seperti Deppen dulu; sayang eksekusinya kurang um, rapih… Paradigma pengendalian informasi demi keamanan; serta pembentukan persepsi & opini publik sesuai Kepentingan Negara… Di kampus-kampus kaum kanan-tengah cukup mampu menyetir opini; koq sepertinya di tingkat Negara agak tumpul? Atau… "Air tak beriak tanda arus dalam…" Dulu banget, di kampus juga gitu: di kantin dan selasar-selasar anak2 kiri yang paling keren bin heboh; yang menang, tetap kanan juga… Mendukung kebebasan berkumpul & berpendapat; menyangsikan efektifitasnya menahan pergerakan harga minyak, & ekonomi, dunia…

Pantas-tidaknya Amarah Dipertunjukkan…

Renungan pribadi di pagi ini: Kala Anda berhak untuk marah, tidaklah lantas bijak untuk mempertunjukkannya… Bila Anda memang ingin mempertunjukkan amarah Anda, renungkanlah tujuannya: apakah untuk "kemajuan", atau membentuk "dominasi", atau justru sekedar "kejantanan"? :)) Selamat Pagi, selamat menjalankan ibadah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 bagi yang menjalankan, dan semoga semua perenungan masing-masing kita menghasilkan kebijaksanaan dan kebajikan :D

Dahlan Iskan dan "Ketegasan" Pemimpin

Bila Anda mengikuti berita Internet beberapa hari lalu Anda mungkin sempat mendengar bagaimana Menteri BUMN Dahlan Iskan "mengamuk" di Gerbang Semanggi Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta. Hari ini bahkan Peter Gontha sempat memulai semacam "gerakan" untuk mendukung Dahlan Iskan sebagai presiden (seperti dapat dibaca di artikel salingsilang.com ini. ) Sebenarnya tak ada komentar yang dapat aku tambahkan kepada "fenomena" mengamuk ini, dan bagaimana ia menjadi begitu "heboh" di Twitter dan forum-forum Internet lainnya, bahkan ke media konvensional. Mungkin Indonesia sedikit-banyak merindukan ketegasan kepemimpinan negara; terkesima dengan tindakan berdampak nyata… (walau sesaat…)

Monty Tiwa tentang Film Nasional

Saat film nasional lahir, film itu adl milik kalian: bebas utk dicintai, dicaci, dimaknai. Apapun itu. Tp milik kalian. Jng biarkan hilang. — monty tiwa (@montytiwa) February 18, 2012 Saat film nasional lahir, film itu adalah milik kalian: bebas untuk dicintai, dicaci, dimaknai. Apapun itu. Tapi milik kalian. Jangan biarkan hilang. Yang sering kita lupa, keindahan film nasional... adalah ada identitas kita sebagai bangsa di situ. Untuk diabadikan. Untuk generasi berikut. Bahkan di film-film horor ecek-ecekpun. Merekam bagaimana kita adalah bangsa yan percaya mistis. Ada karakter-karakter hansip, kunti dsb. Absurd tapi ya inilah kita. Bayangkan... 100 tahun lagi... generasi Indonesia yang ingin tahu detail kehidupan moyangnya, mereka cukup nonton film yang kini di bioskop. --- Parafrase dari beberapa Tweet gubahan Monty Tiwa, medio Februari 2012. Sedikit dilebarkan dan "diatur" tatabahasanya, berhubung di sini tidak dibatasi 140 karakter...

Indonesian Cinema at Berlinale 2012

Image
INDONESIAN CINEMA AT BERLINALE 2012 Dear Friends of Indonesian Cinema,  Indonesia is proud to present the following Indonesian films to be screened at the Berlinale 2012 European Film Market.

Tentang Resital Tunggal Boo Boo Sianturi oleh @danrem

Image
Jakarta, 29 Januari 2012 - pertama diterbitkan oleh pemilik akun twitter @danrem . Diterbitkan ulang dengan seizin Beliau. (Dimuat di sini sambil menunggu approval dari kultuit.tumblr.com hehe :p) Update 6 Februari 2012 - harian  The Jakarta Globe memuat berita liputan konser Boo Boo dalam Bahasa Inggris. Ya sudah, kalau tersinggung. Mari kita ngobrol yg lain. Malam ini sempat saksikan seorang anak muda utk pertama kali bermain musik di Jkt. Anak muda 22 th. Ginastera 'Boo Boo' Sianturi untuk pertama kali resital di Jkt, malam ini ia bermain solo gitar di Gedung Kesenian. Dalam usia 16 th Boo Boo memutuskan utk tidak melanjutkan SMA utk terbang ke Michigan dan memperdalam permainan gitar-nya. Beruntung ibu dan ayah nya mendukung keputusan Boo Boo. Dg semangat itu dia diterima di Interlochen dan kemudia Royal Academy di London. Kembali ke Boo Boo, ibunya Maya Tamara dan ayahnya Serano, Ph.D lulusan MIT yg sekarang mengajar di Cambridge. Mereka mendukung dia. Baik