Posts

Showing posts from July, 2014

Jokowi bukan nabi. Aku bukan memilih nabi.

Jokowi bukan nabi. Aku bukan memilih nabi. Aku memilih pekerja. Pekerja yang bersemangat, tidak cepat menyerah, terbuka pada kritikan, pun optimis pula. Dia bisa gagal, oh tentu saja, karena Jokowi bukan seorang nabi. Nabi-nabi aja seringkali gagal, apalagi Jokowi. Tapi Jokowi juga ada kemungkinan berhasil, terutama bila didukung oleh banyak dari kita. Syukur-syukur oleh kita semua. Mudah-mudahan yang memilih Prabowo, juga bukan sedang mencari nabi. Bukan sedang mencari ratu adil. Dan juga yang memilih untuk tidak memilih, semoga tidak sedang memilih untuk menyerah pada kekecewaan. --- Kecewa. Sebuah keyakinan. Kecewa adalah sebuah kebenaran. Kecewa adalah lepas tangan. Kecewa adalah pintar, karena tidak kecewa adalah bodoh. Maka bodohlah semua yang berharap. Bila berhenti berharap adalah pintar, maka pintarnya adalah pintar berbohong. Untuk kebohongan, hanya ada satu kata: Lawan! --- Karena suka-nggak-suka, mau-nggak-mau, Indonesia akan mendapatkan presiden baru 9 Ju

Pilih Jokowi, lepas jilbab?

Image
#JokowiAdalahKita #salam2jari #ogahdibohongi #pintarpilih2 T: Kok bisa-bisanya ya mereka suruh copot jilbab kalau pilih Jokowi? J: Karena mereka yang menyuruh lepas jilbab merasa memiliki kewenangan untuk menetapkan arti Islam bagi orang lain, dan bagi mereka memilih Jokowi berarti bukan Islam. Pola logika yang sudah tidak bisa lagi membedakan antara partai politik dengan religi. Pola pikir mereka menjadi represif dan intoleran. Mereka yang biasa mencampuradukkan antara pluralisme dan pluralitas kemudian menyatakan bahwa Bhinneka adalah asing. Musyrik. Bisa sampai mengatakan bahwa Pancasila bukan Indonesia. Iya. Ada yang pikirannya seperti ini. Syukur belum semua. Jangan sampai.

Prabowo-Jokowi sama saja, di-beking-i Orba?

#JokowiAdalahKita #salam2jari #ogahdibohongi #pintarpilih2 T: Dibelakang Jokowi sama saja. Malahan mantan pemerintahan orba. Ada Wiranto cs. Ada pak JK. Sudahlah jangan cemen J: Daripada ada PKS yang anti Bhinneka Tunggal Ika, anti keberagaman, dan sudah lama minta KPK dibubarkan, ada Prabowo yang tidak setuju dengan demokrasi, ada Hatta Rajasa yang merusak ekonomi negara, ada Aburizal Bakrie yang selalu menghindar dari tanggung jawab lumpur Lapindo, ada Suryadharma Ali yang tersangka korupsi dana haji, ada Amien Rais yang selalu menggulingkan siapapun pemimpin yang didukungnya, dan semuanya sepakat untuk memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto, mementahkan perjuangan anti otoritarianisme tahun 98. Ini bukan memilih yang sempurna karena tidak ada satupun yang sempurna. Ini memilih yang terbaik di antara pilihan yang ada. Memilih yang mengerti aspirasi masyarakat. Memilih yang terbukti bekerja dan bisa diminta pertanggungjawaban. Memilih yang transparan, terbuka, yang lebih ba