Jokowi bukan nabi. Aku bukan memilih nabi.

Jokowi bukan nabi. Aku bukan memilih nabi. Aku memilih pekerja. Pekerja yang bersemangat, tidak cepat menyerah, terbuka pada kritikan, pun optimis pula.

Dia bisa gagal, oh tentu saja, karena Jokowi bukan seorang nabi. Nabi-nabi aja seringkali gagal, apalagi Jokowi. Tapi Jokowi juga ada kemungkinan berhasil, terutama bila didukung oleh banyak dari kita. Syukur-syukur oleh kita semua.

Mudah-mudahan yang memilih Prabowo, juga bukan sedang mencari nabi. Bukan sedang mencari ratu adil.

Dan juga yang memilih untuk tidak memilih, semoga tidak sedang memilih untuk menyerah pada kekecewaan.

---

Kecewa. Sebuah keyakinan. Kecewa adalah sebuah kebenaran. Kecewa adalah lepas tangan. Kecewa adalah pintar, karena tidak kecewa adalah bodoh.

Maka bodohlah semua yang berharap.

Bila berhenti berharap adalah pintar, maka pintarnya adalah pintar berbohong. Untuk kebohongan, hanya ada satu kata: Lawan!

---

Karena suka-nggak-suka, mau-nggak-mau, Indonesia akan mendapatkan presiden baru 9 Juli ini.

---

Bonus link:
• "Ilusi Pemimpin Besar" - Kompas.com: Indonesia Satu - http://kom.ps/AFkDMZ
• "Pemimpin Tegas" - PramOctavy - http://goo.gl/DHNs3b
• "60 Detik Buat Kamu yang Masih Bingung" - Edward Suhadi dkk. (YouTube) 

Akun-akun resmi pribadi Jokowi:
• facebook.com/jokowi
• twitter.com/jokowi

Comments

Popular posts from this blog

Yang kampungan tuh siapa?

Marlboro Red Rush "Kembali ke UUD '45"