Viral marketing: percakapan terkendali?

Sebuah respons terhadap sebuah artikel Media Ide tentang Viral Marketing.

Saya pribadi menyanggah bahwa viral yang bagus haruslah viral yang pesannya dikendalikan. Saya pribadi lebih cenderung menyetujui konsep "you do not control the message". Penyebarannya, dan evolusinya, alamiah. Anda tidak bisa mengendalikan bagaimana percakapannya terjadi di dunia maya, dan anda tidak bisa menentukan di mana percakapan tersebut terjadi di dunia maya. Anda hanya boleh berpartisipasi dalam percakapannya, (atau memulainya bila percakapannya belum terjadi), dan (berusaha) membawanya ke arah yang lebih baik (baca: lebih relevan bagi masyarakat ybs.)

Entahlah, mungkin saya terlalu banyak membaca Doc Searls dan Dave Winer.

Viral yang valid pun (baca: bukan spam) harus sangat berhati-hati agar ia tidak dipersepsikan sebagai spam. Terlalu agresif dan terlalu irrelevan, dan ia serta merta sudah menggangu kenyamanan sang pemirsa (baca: target audience).

Contoh viral yang alamiah dan tak terkendali adalah kampanye Stoermhoek oleh Hugh Macleod. Contoh percakapan online yang berdampak buruk adalah percakapan tentang gembok sepeda merk Kryptonite sekitaran September 2004.

Tapi ngomong-ngomong tentang Kryptonite, ada baiknya membaca respons dari Kryptonite di sini dan di sini.

Peringatan: semua link dalam Bahasa Inggris.

Comments

Popular posts from this blog

Yang kampungan tuh siapa?

Marlboro Red Rush "Kembali ke UUD '45"